Armenia Tuduh Pasukan Azerbaijan Tembaki Gereja Bersejarah 

Armenia Tuduh Pasukan Azerbaijan Tembaki Gereja Bersejarah 

CELOTEH RIAU?? Armenia menuduh pasukan Azerbaijan menembaki sebuah gereja yang memiliki nilai sejarah bagi penduduk hingga hancur.

Gereja itu ialah Katedral Ghazanchetsots (Juruselamat Suci), sebuah situs ikonik untuk Gereja Apostolik Armenia. AFP melaporkan ada lubang menganga di atap bangunan tersebut.
Puing-puing berserakan di lantai, bangku-bangku roboh dan interiornya tertutup debu. Selain itu, bagian atap yang terbuat dari logam telah runtuh dan jatuh ke tanah di luar bangunan.

"Musuh Azerbaijan menyerang simbol Shushi-Katedral Ghazanchetsots," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan Armenia, Artsrun Hovhannisyan di Telegram, Kamis (8/10/2020).


Namun Azerbaijan membantah pasukannya telah menembaki gereja bersejarah di kota Shusha Nagorno-Karabakh itu.

"Informasi tentang kerusakan gereja di Shusha tidak ada hubungannya dengan tindakan militer tentara Azerbaijan," kata Kementerian Pertahanan Azerbaijan dalam sebuah pernyataan.

Warga lokal, Simeon menyayangkan kejadian tersebut. Dia bertanya mengapa bisa tempatnya turut diserang oleh pasukan bersenjata, padahal semua penduduk di tempat itu adalah warga sipil.


"Tidak ada tentara di sini, tidak ada yang strategis di sini, bagaimana Anda bisa menargetkan gereja," ucap Simeon. "Itu adalah katedral yang sangat penting bagi orang Armenia. Tuhan akan menjadi hakimnya," tuturnya.

Adapun katedral yang telah hancur itu dibangun antara tahun 1868 dan 1887. Orang-orang Armenia menganggapnya sebagai suatu yang sangat simbolik.

Pada 1990, tempat itu juga sempat menjadi sasaran keributan antara Armenia dan Azerbaijan. Di mana Nagorno-Karabakh masih berada di bawah kendali Azerbaijan. Saat itu, Katedral digunakan sebagai tempat penyimpanan roket Grad oleh pasukan Azerbaijan.


Nagorno-Karabakh kini telah memisahkan diri dan pemerintahannya dijalankan oleh etnis Armenia. Namun dunia internasional belum mengakui wilayah tersebut sebagai wilayah mandiri.

Di masa lainnya, tepatnya 1992 roket menghujani ibu kota daerah Stepanakert dari Shusha, menewaskan ribuan orang dan Katedral kembali kena imbasnya.

Ketika pasukan separatis menguasai Shusha dan seluruh Karabakh, Katedral pun dipulihkan dan menjadi situs penting bagi pengunjung dari Armenia serta penduduk aslinya.

#internasional

Index

Berita Lainnya

Index